BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

2011/05/07

Pidato Hari peduli Autisme



Hari Peduli Autisme


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Yang saya hormati, Presiden Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Gubernur DKI JAKARTA,
Yang saya hormati, para anggota lembaga-lembaga negara,                                                                    Yang saya hormati, Kepala Sekolah SMAN 89 Jakarta,
Yang saya hormati, Guru-Guru SMAN 89 Jakarta,
                                                                                             Serta para tamu undangan, yang saya hormati
Hadirin sekalian yang saya muliakan
Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena karunia-Nyalah hari ini kita memiliki kesempatan yang baik sehingga kita dapat hadir di acara ini dalam keadaan sehat untuk memperingati hari peduli autis sedunia.
Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada MC yang telah mempersilahkan saya untuk berpidato di acara ini.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan yang telah menyempatkan dirinya hadir di acara ini.
Tanpa terasa Hari Peduli Autisme Sedunia sudah memasuki tahun ke 2 setelah tahun kemarin PBB mendeklarasikannya pada tanggal 2 April 2008. Bukan main gembiranya komunitas Autisme sedunia dengan deklarasi PBB ini. Komunitas Autisme sangat berharap masyarakat di seluruh dunia lebih mengerti tentang Autisme, dan terutama pemerintah setiap negara lebih memperhatikan Autisme dengan segala permasalahannya.

Autisme. Nama itu kini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Semakin hari kata-kata autis sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas. Meskipun sebagian besar hanya tahu nama saja, tapi  jarang yang paham bagaimana autis itu sebenarnya. Tentu mereka yang paham tersebut, tak lepas dari hubungan orang tua dari penyandang autis, siblings (saudara sekandung) keluarga, kerabat dan teman dekat saja serta orang-orang yang berhubungan langsung dengan para penyandang autis. Autisme memang bukan suatu penyakit dan tentu saja tidak menular seperti halnya demam berdarah, flu atau penyakit lainnya, tapi mempunyai anak autistik terutama yang severe (parah) sungguh membuat satu keluarga menjadi sangat sulit. Keluarga dengan penyandang spektrum Autisme membutuhkan pengertian dan penerimaan dari masyarakat serta tentunya bantuan dari pemerintah baik di bidang medis maupun pendidikan.


Mungkin sudah banyak juga yang tahu bahwa anak autistik kalau diintervensi dini dan ditangani dengan tepat akan berkembang maksimal dan bisa berprestasi dalam bidang2 tertentu, seperti menulis, melukis, olah raga atau main musik. Contohnya adalah Oscar Yora Dompas, dia merupakan penulis dan salah satu karangannya telah diterjemahkan dalam bahasa inggris yang berjudul “Autistic Journey” . Walaupun pemuda tersebut mempunyai kekurangan namun semangatnya tetap berkobar di dalam dirinya.
Tapi Autisme adalah SPEKTRUM, ini yang harus selalu diingat oleh para orang tua. Jadi selain yang berprestasi, ada juga yang biasa2 saja, bahkan ada juga yang mempunyai taraf inteligensi / kecerdasan yang rendah. Pada kenyataannya, ada beberapa orang tua mengakui bahwa anak mereka, walaupun sudah diterapi macam-macam, tapi perkembangannya tidak seperti yang diharapkan. Bahwa anak autistik yang sudah bisa berprestasi pun dalam kehidupan sehari-harinya belum tentu bisa mandiri. Disinilah peran orangtua dan bantuan dari masyarakat sangat diperlukan. Tapi sayang, belum semua lapisan masyarakat mengerti apa itu Autisme, dan bahkan akhir-akhir ini ada kecenderungan oknum menggunakan kata-kata “autis” sebagai bahan olok-olok. Yang lebih menyedihkan, ini dilakukan oleh public figure (artis dan pengamat politik) di Media yang ditonton atau dibaca oleh jutaan orang. Kondisi seperti ini membuat orang tua merasa tertekan mempunyai anak autis. Jumlah penderita autisme di Indonesia terus meningkat setiap tahun.
Hal tersebut dengan meningkatnya jumlah pasien autisme yang berobat atau menjalankan terapi.
Penyebab  bertambahnya jumlah para penyandang autis ini, karena gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak , masalah vaksin berthimerosal, polusi udara, makanan yang terkontaminasi karena banyaknya perusahaan yang membuang limbah mereka sembarangan. Penyandang autis banyak ditemukan dalam tubuhnya logam tertentu yang kadarnya berat. Logam ini juga menjadi pemicu prilaku autistic. Banyak penyandang autis yang harus diet makanan tertentu. Harus kita akui masalah pencemaran sering menjadi pemicu datangnya malapetaka di dunia, dan itu semua tentunya tidak lepas dari ulah ‘’tangan-tangan jahat’’ manusia. Pembangunan yang dilakukan sering tidak memperdulikan lingkungan sekitar.
Dengan perkembangan penyandang autis yang kian meningkat setiap tahunnya, juga harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah. Meskipun Indonesia belum memiliki data khusus tentang perkembangan jumlah penyandang autis, namun bisa dilihat dari jumlah tempat terapi dan sekolah autis yang jumlah siswanya semakin bertambah. Fenomena ini, seharusnya menjadi pusat perhatian penting bagi kita semua, terutama bagi pemerintah. Karena masalah ini memang sudah menjadi tanggungjawab pemerintah tentang masa depan generasi muda, anak-anak yang akan menjadi aset bangsa, yang pastinya menjadi peran utama dalam membangun bangsa ini sekarang dan juga masa yang akan datang. Apalagi, kita bangsa Indonesia sudah mempunyai Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Dimana, dalam Undang-undang tersebut disebutkan bahwa setiap anak berhak bersekolah dan harus bisa diterima di sekolah. Setiap anak, dengan tidak ada pengecualiannya. Dengan demikian pemerintah juga harus berupaya untuk mensosialisasikan tentang keberadaan anak autis di setiap sekolah. Karena persoalan yang jarang terjawab saat ini untuk anak autis adalah dimana ia akan bersekolah nantinya. Untuk ditampung di Sekolah Luar Biasa (SLB) tentunya pemerintah perlu memikirkan biaya, peningkatan jumlah pengajar, dan juga memikirkan penambahan SLB lagi. Dengan melihat spektrum autis yang kompleks, format pendidikan yang tepat untuk anak autis juga harus berbeda, sesuai dengan kebutuhannya.
Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Mengakhiri Pidato ini, saya mengajak segenap pimpinan, anggota DPR-RI, seluruh kelembagaan pemerintah dan hadirin yang hadir disini untuk memperkokoh tekad kita dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik dan lebih memperhatikan autisme. Dan dapat menlindungi dan memecahkan masalah yang dialami oleh penyandang autis dan keluarganya sehingga terciptanya generasi bangasa Indonesia yang mempunyai talenta yang bisa ditunjukkan ke seluruh dunia. No discrimination and no violence to 2011. Harapan saya terhadap keluarga penyandang autis adalah agar mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam diri anak. Jangan anggap  semua itu sebagai aib tapi beranggapan itu semua sebagai anugrah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita semua. Sesungguhnya dibalik kekurangan yang dimiliki tersimpan kelebihan yang luar biasa tergantung bagaiman kita bisa melihat kelebihan tersebut.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, melimpahkan rahmat, karunia, dan ridho-Nya kepada kita semua. Terimakasih atas perhatian hadirin semua.
Tetap semangat!

Salam Sejahtera,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

0 komentar: